Kumpulan Ringkasan Hadits : Tentang Kejujuran باب الصدق رياض الصالحين من كلام سيد المرسلين
Posted by Admin Ma'had Annashihah Cepu pada Oktober 5, 2013
4- باب الصدق
Bab Tentang Kejujuran
قال اللَّه تعالى : { يا أيها الذين آمنوا اتقوا اللَّه، وكونوا مع الصادقين } .
. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”Attaubah Ayat 119″
وقال تعالى: { فلو صدقوا اللَّه لكان خيرا لهم } .
Tetapi jika mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka” Muhammad ayat 21″
وأما الأحاديث:
54- فَالأَوَّلُ : عَن ابْنِ مَسْعُودٍ رضي اللَّه عنه عن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّ الصَّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ ليصْدُقُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقاً ، وإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفجُورِ وَإِنَّ الفجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّاباً » متفقٌ عليه .
Pertama: Dari Ibnu Mas’ud رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya: “Sesungguhnya Kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke syurga dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat jujur sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada Kejahatan dan sesungguhnya Kejahatan itu menunjukkan kepada neraka dan sesungguhnya seseorang yang selalu berdusta maka dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang pendusta.” (Muttafaq ‘alaih)
55- الثَّاني : عَنْ أبي مُحَمَّدٍ الْحَسنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ ، رَضيَ اللَّهُ عَنْهما ، قَالَ حفِظْتُ مِنْ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « دَعْ ما يَرِيبُكَ إِلَى مَا لا يَريبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمأنينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيبةٌ » رواه التِرْمذي وقال : حديثٌ صحيحٌ .
قَوْلُهُ : « يرِيبُكَ » هُوَ بفتحِ الياء وضَمِّها ، وَمَعْناهُ : اتْرُكْ ما تَشُكُّ في حِلِّه ، واعْدِلْ إِلى مَا لا تَشُكُّ فيه .
Kedua: Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali رضي الله عنه , Ia Berkata Aku menghafal hadits dari Nabi صلی الله عليه وسلم, Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan”Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم Yuriibuka, boleh dengan difathahkan ya’nya dan boleh pula didhamahnya, artinya: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang engkau ragukan kepada yang tidak ada keragu-raguan padanya.”
56- الثَّالثُ : عنْ أبي سُفْيانَ صَخْرِ بْنِ حَربٍ . رضيَ اللَّه عنه . في حديثِه الطَّويلِ في قِصَّةِ هِرقْلُ ، قَالَ هِرقْلُ : فَماذَا يَأْمُرُكُمْ يعْني النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ أَبُو سُفْيَانَ: قُلْتُ : يقول « اعْبُدُوا اللَّهَ وَحْدَهُ لا تُشرِكُوا بِهِ شَيْئاً
، واتْرُكُوا ما يَقُولُ آباؤُكُمْ ، ويَأْمُرنَا بالصَّلاةِ والصِّدقِ ، والْعفَافِ ، والصِّلَةِ » . متفقٌ عليه.
Ketiga: Dari Abu Sufyan bin Shakhr bin Harb رضي الله عنه dalam Hadisnya yang panjang dalam menguraikan ceritera Raja Heraclius. Heraclius berkata: “Maka apakah yang diperintah olehnya?” Yang dimaksud ialah oleh Nabi صلی الله عليه وسلم Abu Sufyan berkata: “Saya lalu menjawab: “Ia berkata: “Sembahlah akan Allah yang Maha Esa, jangan menyekutukan sesuatu denganNya dan tinggalkanlah ajaran-ajaran nenek-moyangmu ” Ia juga menyuruh supaya kami melakukan shalat, bersikap jujur, Pemaaf serta menyambung tali silaturahmi” (Muttafaq ‘alaih)
57- الرَّابِعُ : عَنْ أبي ثَابِتٍ ، وقِيلَ : أبي سعيدٍ ، وقِيلَ : أبي الْولِيدِ ، سَهْلِ بْنِ حُنيْفٍ ، وَهُوَ بدرِيٌّ ، رضي اللَّه عنه ، أَن النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « مَنْ سَأَلَ اللَّهَ ، تعالَى الشِّهَادَة بِصِدْقٍ بَلَّغهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهدَاء ، وإِنْ مَاتَ عَلَى فِراشِهِ » رواه مسلم .
Keempat: Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebut-kan Abu Said dan dalam riwayat lain pula disebutkan Abulwalid, yaitu Sahl bin Hunaif رضي الله عنه, dan dia pernah ikut peperangan Badar, bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
“Barangsiapa yang dengan jujur memohonkan kepada Allah Ta’ala supaya dimatikan syahid , maka Allah akan menempatkan orang itu ke derajat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya.” (Riwayat Muslim)
58- الخامِسُ : عَنْ أبي هُريْرة رضي اللَّهُ عنه قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: « غزا نَبِيٌّ مِنَ الأَنْبِياءِ صلواتُ اللَّه وسلامُهُ علَيهِمْ فَقَالَ لقوْمِهِ : لا يتْبعْني رَجُلٌ ملَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ. وَهُوَ يُرِيدُ أَن يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ بِها ، ولا أَحدٌ بنَى بيُوتاً لَمْ يرفَع سُقوفَهَا ، ولا أَحَدٌ اشْتَرى غَنَماً أَوْ خَلَفَاتٍ وهُو يَنْتَظرُ أوْلادَهَا . فَغزَا فَدنَا مِنَ الْقَرْيةِ صلاةَ الْعصْرِ أَوْ قَريباً مِنْ ذلكَ ، فَقَال للشَّمس : إِنَّكِ مَأمُورةٌ وأَنا مأمُورٌ ، اللهمَّ احْبسْهَا علَينا ، فَحُبستْ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ عليْهِ ، فَجَمَعَ الْغَنَائِم ، فَجاءَتْ يَعْنِي النَّارَ لتَأكُلهَا فَلَمْ تطْعمْهَا ، فقال: إِنَّ فِيكُمْ غُلُولاً، فليبايعنِي منْ كُلِّ قبِيلَةٍ رجُلٌ ، فلِزقتْ يدُ رَجُلٍ بِيدِهِ فَقَالَ : فِيكُم الْغُلولُ ، فليبايعنِي قبيلَتُك ، فلزقَتْ يدُ رجُليْنِ أو ثلاثَةٍ بِيَدِهِ فقَالَ : فِيكُمُ الْغُلُولُ ، فَجاءوا برَأْسٍ مِثْلِ رَأْس بَقَرَةٍ مِنْ الذَّهبِ ، فوضَعها فَجَاءَت النَّارُ فَأَكَلَتها ، فلمْ تَحل الْغَنَائِمُ لأحدٍ قَبلَنَا ، ثُمَّ أَحَلَّ اللَّهُ لَنا الغَنَائِمَ لمَّا رأَى ضَعفَنَا وعجزنَا فأحلَّها لنَا » متفقٌ عليه .
« الخلفاتُ » بفتح الخاءِ المعجمة وكسرِ اللامِ : جمْعُ خَلِفَةٍ ، وهِي النَّاقَةُ الحاملُ .
”Ada seorang Nabi dari golongan beberapa Nabi shalawatullahi wa salamuhu ‘alaihim berperang, kemudian ia berkata kepada kaumnya: “Jangan mengikuti peperanganku ini seorang lelaki yang baru kawin dan masih belum tidur dengannya, jangan pula mengikuti peperangan ini seorang yang membangun rumah dan belum lagi mengangkat atapnya (belum selesai ), jangan pula seseorang yang membeli kambing atau unta yang sedang bunting tua yang ia menantikan kelahiran anak- anak ternaknya.
Nabi itu lalu berperang, kemudian mendekati sesuatu desa pada waktu shalat Asar atau sudah dekat dengan itu, kemudian ia berkata kepada matahari: “Sesungguhnya engkau ” hai matahari ” adalah diperintahkan yakni berjalan mengikuti perintah Rob dan sayapun juga diperintahkan yakni berperang inipun mengikuti perintah Rob. Ya Allah, tahanlah jalan matahari itu di atas kita.” Kemudian matahari itu tertahan jalannya sehingga Allah memberikan kemenangan kepada Nabi tersebut. Beliau mengumpulkan banyak harta rampasan. Kemudian datanglah, yang dimaksud datang adalah api, untuk makan harta rampasan tadi, tetapi ia tidak suka memakannya. Nabi itu berkata: “Sesungguhnya di kalangan engkau semua itu ada yang menyembunyikan harta rampasan, maka dari itu hendaklah berbai’at padaku dengan jalan berjabatan tangan dari setiap kabilah seseorang lelaki. Lalu ada seorang lelaki yang menempel tangannya itu dengan tangan Nabi tersebut. Nabi itu lalu berkata lagi: “Sesungguhnya di kalangan kabilah-mu itu ada yang menyembunyikan harta rampasan. Oleh sebab itu hendaklah seluruh orang dari kabilahmu itu memberikan pembai’atan padaku.” Selanjutnya ada dua atau tiga orang yang tangannya itu lekat dengan tangan Nabi itu, lalu beliau berkata pula: “Di kalanganmu semua itu ada yang menyembunyikan harta rampasan.” Mereka lalu mendatangkan sebuah kepala sebesar kepala lembu yang terbuat dari emas – dan inilah benda yang disembunyikan, lalu diletakkanlah benda tersebut, kemudian datanglah api terus memakannya – semua harta rampasan. Oleh sebab itu memang tidak halallah harta-harta rampasan itu untuk siapapun ummat sebelum kita, kemudian Allah menghalalkannya untuk kita harta-harta rampasan tersebut, di kala Allah mengetahui betapa lemahnya kita semua. Oleh sebab itu lalu Allah menghalalkannya untuk kita.” (Muttafaq ‘alaih)
59- السادِسُ : عن أبي خالدٍ حكيمِ بنِ حزَامٍ . رضِيَ اللَّهُ عنه ، قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الْبيِّعَان بالخِيارِ ما لم يَتفرَّقا ، فإِن صدقَا وبيَّنا بوُرِك لهُما في بَيعْهِما ، وإِن كَتَما وكذَبَا مُحِقَتْ بركةُ بيْعِهِما » متفقٌ عليه .
Keenam: Dari Abu Khalid yaitu Hakim bin Hizam رضي الله عنه, ia masuk Islam pada waktu pembebasan Makkah, sedang ayahnya adalah termasuk golongan tokoh Quraisy, baik di masa Jahiliyah ataupun di masa Islam, katanya: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
“Dua orang yang berjual-beli itu berhak memilih sebelum berpisah. Apabila keduanya itu bersikap jujur dan menerangkan cacat-cacatnya, maka diberi berkah jual-beli keduanya, tetapi jikalau keduanya itu menyembunyikan cacat-cacatnya dan sama-sama berdusta, maka jual-beli itu tidak membawa berkah” (Muttafaq ‘alaih)
Al Faqir Ilalloh Ta’ala Abu Amina Aljawiy
Mahad Yatim Non Yatim Annashihah Cepu
Ditulis dalam Ringkasan Hadits | Tinggalkan sebuah Komentar »
Kumpulan Ringkasan Hadits : Keutamaan Menangis Karena Takut Dan Rindu Kepada Alloh Ta’ala باب فضل البكاء خشية الله تعالى وشوقاً إليه رياض الصالحين من كلام سيد المرسلين
Posted by Admin Ma'had Annashihah Cepu pada Agustus 1, 2013
54- باب فضل البكاء خشية الله تعالى وشوقاً إليه
Bab 54 : Keutamaan Menangis Karena Takut Dan Rindu Kepada Alloh Ta’ala
قال اللَّه تعالى: { ويخرون للأذقان يبكون ويزيدهم خشوعاً } .
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. Al Israa’ ayat 109
وقال تعالى: { أفمن هذا الحديث تعجبون، وتضحكون ولا تبكون! } .
Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? An Najm ayat 59-60
446- وعَن أبي مَسعودٍ ، رضي اللَّه عنه . قالَ : قال لي النبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «اقْرَأْ علَّي القُرآنَ » قلتُ : يا رسُولَ اللَّه ، أَقْرَأُ عَلَيْكَ ، وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ ؟، قالَ : « إِني أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي » فقرَأْتُ عليه سورَةَ النِّساء ، حتى جِئْتُ إلى هذِهِ الآية : { فَكَيْفَ إِذا جِئْنا مِنْ كُلِّ أُمَّة بِشَهيد وِجئْنا بِكَ عَلى هَؤلاءِ شَهِيداً } [ الآية : 41 ] قال : « حَسْبُكَ الآنَ » فَالْتَفَتَّ إِليْهِ . فَإِذَا عِيْناهُ تَذْرِفانِ . متفقٌ عليه .
Dari Ibnu Mas’ud رضي الله عنه katanya: “Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda kepadaku: “Bacakanlah al-Quran untukku.” Saya berkata: “Ya Rasulullah, apakah saya akan membacakan al-Quran itu untukmu, sedangkan alquran diturunkan kepadamu?” Beliau bersabda: “Saya aku ingin mendengarnya dari orang lain.”Saya lalu membacakan untuknya surat an-Nisa’, sehingga sampailah pada ayat yang artinya: “Bagaimanakah ketika Kami datangkan kepada setiap ummat seorang saksi dan engkau Kami jadikan saksi atas ummat ini?” – Surat an-Nisa’ 41.Setelah itu Rasulullah lalu bersabda: “Sudah cukuplah bacaanmu sekarang.” Saya menoleh kepada beliau, tiba-tiba kedua mata beliau meneteskan airmata” (Muttafaqun ‘alaih)
447- وعن أنس ، رضي اللَّه عنه ، قالَ : خَطَبَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم خُطْبَةً مَا سَمِعْتُ مِثْلَهَا قَطُّ ، فقالَ : « لَوْ تعْلمُونَ ما أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كثيراً» قال : فَغَطَّى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم . وُجُوهَهُمْ . ولهمْ خَنِينٌ . متفقٌ عليه . وَسَبَقَ بيَانُهُ في بابِ الخَوفِ .
Dari Anas رضي الله عنه, katanya: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم berkhutbah, tidak pernah saya mendengar suatu khutbah pun yang semacam itu , Beliau bersabda: “Andaikata kalain mengetahui apa yang saya ketahui, niscaya kalian semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Anas berkata: “Maka para sahabat mereka menutupi mukanya sambil menangis terisak-isak” (Muttafaqun ‘alaih)
448- وعن أبي هريرة ، رضي اللَّه عنه ، قال : قالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لاَيَلِجُ النَّارَ رَجْلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّه حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ في الضَّرْع وَلا يَجْتَمعُ غُبَارٌ في سَبِيلِ اللَّه ودُخانُ جَهَنَّمَ » رواه الترمذي وقال : حديثٌ حسنٌ صحيحٌ .
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: ”Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sehingga air susu itu kembali keputingya (mustahil pent). Tidak akan berkumpul debu yang menempel karena berjuang dijalan Alloh dengan asap neraka Jahanam”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
449- وعنه قالَ : قالَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلاَّ ظِلُّهُ : إِمامٌ عادِلٌ ، وشابٌّ نَشَأَ في عِبَادَةِ اللَّه تَعالى . وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّق بالمَسَاجِدِ . وَرَجُلانِ تَحَابَّا في اللَّه . اجتَمَعا عَلَيهِ . وتَفَرَّقَا عَلَيهِ ، وَرَجَلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمالٍ . فَقَالَ : إِنّي أَخافُ اللَّه . ورَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةَ فأَخْفاها حتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمالهُ ما تُنْفِقُ يَمِينهُ . ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ» متفقٌ عليه .
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: ”Ada tujuh kelompok yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari yang tiada naungan melainkan naunganNya (Pent kiamat) yaitu pemimpin yang adil. Pemuda yang tumbuh sejak kecilnya dalam keadaan beribadat kepada Allah Ta’ala, orang yang hatinya tergantung (terikat) kepada masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul atas keadaan sedemikian itu dan keduanya berpisah atas keadaan sedemikian itu pula, Dan lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata: “Sesungguhnya saya takut kepada Allah” Dan orang yang bersedekah lalu disembunyikan sedekahnya sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak tahu dari apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya dan orang yang mengingat pada Allah di waktu keadaan sendiri lalu meneteskan airmata dari kedua matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
450- وعَن عبد اللَّه بنِ الشِّخِّير . رضي اللَّه عنه . قال : أَتَيْتُ رسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَهُو يُصلِّي ولجوْفِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ المرْجَلِ مِنَ البُكَاءِ .
حديث صحيح رواه أبو داود . والتِّرمذيُّ في الشَّمائِل بإِسنادٍ صحيحٍ .
Dari Abdullah bin asy-Syikhiir رضي الله عنه, katanya: “Saya mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan beliau sedang Shalat dan dari dadanya itu terdengar suara bagaikan air yang sedang mendidih (pent diatas perapian) saat beliau sedang menangis.”Hadis hasan shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dalam asy-Syamail dengan isnad yang shahih
451- وعن أَنسٍ رضي اللَّه عنه . قالَ : قالَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، لأَبِيِّ بنِ كَعْبٍ . رضي اللَّه عنه : « إِنَّ اللَّه ، عَزَّ وجَلَّ ، أَمْرَني أَنْ أَقْرَأَ علَيْكَ : لَمْ يَكُن الَّذِينَ كَفَرُوا » قَالَ : وَسَمَّاني ؟ قال : « نَعَمْ » فَبَكى أُبَيٌّ . متفقٌ عليه . وفي رواية: فَجَعَلَ أُبَيٌّ يَبْكي.
Dari Anas رضي الله عنه, katanya: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda kepada Ubay bin Ka’ab رضي الله عنه,Rosul Bersabda:“Sesungguhnya Allah Azzawajalla menyuruh padaku supaya saya bacakan untukmu ayat ini Yang Berbunyi”Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata…”Albayyinah” 1-8. Ia berkata: “Apakah Allah menyebut namaku pada Engkau Ya Rasululloh?” Beliau bersabda: “Ya.” Kemudian Ubay menangis.” (Muttafaqun ‘alaih) Dalam sebuah riwayat lain disebutkan: “Maka Ubay mulai menangis.”
(Pent ini hadist yang membuat penerjemah menangis malam ini, Perhatikan wahai saudaraku, mahalnya nama kita jika seandainya disebut Oleh Alloh Ta’ala karena terkenalnya iman dan amal shalih kita, Akan Tetapi kami khawatir nama kita disebut karena terlalu terkenal banyak melakukan kemaksiatan dan kerusakan dimuka bumi ini, Allohlah Maha mengetahui setiap kedudukan hamba dan amal-amalnya ,
Ada beberapa sebab agar seorang hamba bisa menangis karena Alloh Ta’ala Diantaranya:
1.Berdoa Disepertiga Malam dan Menhisab Diri serta Mengingat Dosa Dan Kesalahan Kemudian Berharap dengan Mengemis Kepada-Nya Untuk Diberikan Ampunan serta takut akan adzab-Nya Yang Pedih
2.Mengingat Kematian Dan Ajal Yang Selalu mengintai serta membayangkan ketika kita diangkat diatas keranda kematian serta mereka kerabat menagisi kita atau membanyangkan bagaimana sempitnya kuburan yang disana jauh dari teman kedunyaan,
3.Membaca Alquran Dengan Tartil dan Berlahan dengan penuh Perenungan makna dan tafsirnya, terutama akan terasa dimalam hari atau menjelang fajar.
4.Mengingat anak, istri, suami,orang tua, kerabat, kepoankan atau saudara – saudara kita yang telah mendahului kita dan berziaroh kekubur mereka (bagi laki-laki dan bagi wanita tidak dianjurkan
5.Bersyukur atas dianugerahkan nikmat kepada kita semua dengan mengingat -ingat nikmat yang banyak, dari miskin menjadi kaya, dari sakit menjadi sehat, dari kecil menjadi dewasa sehat akal, dari lembah yang hina kepada kemulyaan, serta dari kesesatan kepada hidayat taufiq diatas manhaj salaf.Insyalloh semoga bermanfaat )
452- وعنه قالَ : قالَ أَبو بَكْرٍ لعمرَ ، رضي اللَّه عنهما . بعدَ وفاةِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : انْطَلِقْ بِنا إلى أُمِّ أَيمنَ . رضي اللَّه عنها . نَزُورُها كما كَانَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، يَزُورُها . فَلَمَّا انْتَهَيا إِليْها بَكَتْ . فقَالا لها : ما يُبْكِيكِ ؟ أَمَا تَعْلَمِينَ أَنَّ مَا عِنْدَ اللَّه تعالى خَيْرٌ لِرَسُولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، قالَتْ : إِني لاَ أَبْكِي ، أَنِّي لأَعْلَمُ أَنَّ ما عنْدَ اللَّه خَيرٌ لِرَسُولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، ولكِنِّي أَبْكِي أَنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ مِنَ السَّماءِ فَهَيَّجَتْهُما عَلى البُكاءِ ، فَجَعَلا يَبْكِيانِ مَعهَا رواهُ مسلم. وقد سبق في باب زيارَةِ أَهل الخير .
Dari Anas رضي الله عنه pula, katanya: “Abu Bakar berkata kepada Umar radhiallahu ‘anhuma sesudah wafatnya Rasulullah صلی الله عليه وسلم: “Mari kita bersama-sama berangkat ke tempat Ummu Aiman untuk menziarahinya, sebagaimana halnya Rasulullah juga menziarahinya.” Ketika keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, lalu wanita ini menangis. Keduanya berkata: “Apakah yang menyebabkan engkau menangis? Tidakkah engkau ketahui bahwasanya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik untuk Rasulullah ” Ummu Aiman lalu menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah menangis karena saya tidak mengetahui bahwasanya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik untuk Rasulullah tetapi saya menangis ini karena sesungguhnya wahyu itu telah terputus – sebab Nabi telah wafat.” Maka ucapan Ummu Aiman menggerakkan hati kedua sahabat itu untuk menangis. Kemudian keduanya itupun menangis bersama Ummu Aiman. (Hadis di atas sudah disebutkan dalam bab: Menziarahi orang-orang ahli kebaikan)
453- وعن ابن عَمَر ، رضي اللَّه عنهما ، قال : « لَمَّا اشْتَدَّ بِرَسُولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَجَعُهُ قيلَ لَهُ في الصَّلاَةِ فقال : « مُرُوا أَبا بَكْرِ فَلْيُصَلِّ بالنَّاسِ » فقالتْ عائشةُ ، رضي اللَّه عنها: إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقيقٌ إِذا قَرَأَ القُرآنَ غَلَبَهُ البُكاءُ » فقال : « مُرُوهُ فَلْيُصَلِّ » .
وفي رواية عن عائشةَ ، رضي اللَّه عنها ، قالَتْ : قلتُ : إِنَّ أَبا بَكْرٍ إِذا قَامَ مقامَكَ لَم يُسْمع النَّاس مِنَ البُكَاءِ . متفقٌ عليه .
Dari Ibnu Umar ضي الله عنه katanya: “Ketika sudah sangat geringnya Rasulullah صلی الله عليه وسلم, lalu ditanyakan padanya siapa yang akan menjadi imam shalat. Beliau lalu bersabda: “Perintahkanlah pada Abu Bakar, supaya ia shalat mengimami orang-orang banyak!”
Aisyah berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar itu adalah seorang lelaki yang amat lembut hatinya, jikalau membaca al-Quran, maka dia tidak bisa menahan tangisnya .” Beliau Rosul lalu bersabda lagi: “Perintahkanlah pada Abu Bakar supaya menjadi imam”Dalam lain riwayat disebutkan: Dari Aisyah رضي الله عنها, katanya: Saya berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar itu apabila menjadi imam, ia tidak dapat memperdengarkan suaranya kepada orang-orang banyak karena tangisnya” (Muttafaq ‘alaih)
454- وعن إِبراهيمَ بنِ عبدِ الرَّحمنِ بنِ عوفٍ أَنَّ عبدَ الرَّحمنِ بنَ عَوْفٍ ، رَضيَ اللَّه عنهُ أُتِيَ بطَعامٍ وكانَ صائماً ، فقالَ : قُتِلَ مُصْعَبُ بنُ عُمَيرٍ ، رضيَ اللَّه عنه ، وهُوَ خَيْرٌ مِنِّي ، فَلَمْ يُوجَدْ لَه ما يُكَفَّنُ فيهِ إِلاَّ بُرْدَةٌ إِنْ غُطِّي بِها رَأْسُهُ بَدَتْ رِجْلاُه ، وإِنْ غُطِّيَ بها رِجْلاه بَدَا رأْسُهُ ، ثُمَّ بُسِطَ لَنَا مِنَ الدُّنْيَا ما بُسِطَ أَوْ قالَ : أُعْطِينَا مِنَ الدُّنْيا مَا أُعْطِينَا قَدْ خَشِينَا أَنْ تَكُونَ حَسَنَاتُنا عُجِّلَتْ لَنا . ثُمَّ جَعَلَ يبْكي حَتَّى تَرَكَ الطَّعامَ . رواهُ البخاري .
Dari Ibrahim bin Abdur Rahman bin ‘Auf, bahwasanya Abdur Rahman bin ‘Auf رضي الله عنه diberi hidangan makanan, sedangkan waktu itu ia berpuasa, lalu ia berkata: “Mus’ab bin Umair itu terbunuh dijalan Alloh, Dia adalah seorang yang lebih baik daripada aku, tetapi tidak ada yang digunakan untuk mengkafaninya kecuali selembar burdah. Jikalau kepalanya ditutup, maka tampaklah kedua kakinya dan jikalau kedua kakinya ditutup.maka tampaklah kepalanya. Kemudian kita telah dianugerahkan kekayaaan yang banyak Atau ia berkata: “Kita telah dikaruniai rezeki dunia sebanyak-banyaknya, Kami sangat takut kalau kebaikan-kebaikan kami ini didahulukan dengan dibalas dunia ini ( sedangkan di akhirat tidak dapat bagian apa-apa)” Kemudian ia terisak menangis dan meninggalkan makanan itu . (Riwayat Bukhari)
455- وعن أبي أُمامة صُدَيِّ بْنِ عَجلانَ الباهِليِّ ، رضيَ اللَّه عنه ، عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « لَيْسَ شَيءٌ أَحَبَّ إِلى اللَّه تعالى من قَطْرَتَين . وأَثَرَيْنِ : قَطْرَةُ دُمُوعٍ من خَشيَةِ اللَّه وَقَطرَةُ دَمٍ تُهرَاقُ في سَبِيلِ اللَّه تعالى ، وأما الأثران فأثر في سبيل الله تعـالى وَأَثَرٌ في فَرِيضَةٍ منْ فَرَائِضِ اللَّه تعالى » رواه الترمذي وقال : حديثٌ حسنٌ .
وفي البابِ أحاديثُ كثيرةٌ ، منها :
456- حديث العْرباض بنِ ساريةَ . رضي اللَّه عنه ، قال : وعَظَنَا رسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مَوْعِظَةً وَجِلَتْ منها القُلُوبُ ، وذَرَفْت منْهَا العُيُونُ » . وقد سبق في باب النهي عن البدع.
Dari Abu Umamah, yaitu Shuday bin ‘Ajlan al-Bahili رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya: ”Tiada sesuatupun yang lebih dicintai oleh Allah Ta’ala daripada dua tetesan dan dua bekas. Dua tetesan itu ialah tetesan airmata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang dialirkan dijalan Alloh Ta’ala Adapun dua bekas yaitu bekas luka fisabilillah dan bekas dalam mengerjakan kewajiban dari beberapa kewajiban yang diwajibkan Allah Ta’ala “ Diriwayatkan Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.Dalam bab ini masih banyak lagi Hadistnya, di antaranya ialah Hadisnya al-’Irbadh bin Sariyah رضي الله عنه, katanya: “Kita semua diberi nasihat oleh Rasulullah yaitu suatu nasihat yang semua hati dapat menjadi takut karenanya dan matapun dapat meneteskan airmata.” Hadist ini telah lalu dalam bab: Larangan Bid’ahlihat Hadis no. 157 dan 171.
Al Faqir Ilalloh Ta’ala Abu Amina Aljawiy
Mahad Yatim Non Yatim Annashihah Cepu
Ditulis dalam Ringkasan Hadits | Tinggalkan sebuah Komentar »
Kumpulan Ringkasan Hadits : Keutamaan Zuhud Di Dunia Dan Anjuran Untuk Tidak Rakus Terhadap Keduniaan Dan Keutamaan Kefakiranرياض الصالحين من كلام سيد المرسلين الزهد في الدنيا والحث على التقلل منها وفضل الفقر
Posted by Admin Ma'had Annashihah Cepu pada Maret 9, 2013
الزهد في الدنيا والحث على التقلل منها وفضل الفقر
Keutamaan Zuhud Di Dunia Dan Anjuran Untuk Tidak Rakus Terhadap Keduniaan Dan Keutamaan Kefakiran
: قال تعالى
إِنَّمَا مَثَلُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلْأَنْعَٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ ٱلْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَآ أَنَّهُمْ قَٰدِرُونَ عَلَيْهَآ أَتَىٰهَآ أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًۭا فَجَعَلْنَٰهَا حَصِيدًۭا كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِٱلْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.Yunus 24.
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًۭا تَذْرُوهُ ٱلرِّيَٰحُ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ مُّقْتَدِرًا
ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًۭا وَخَيْرٌ أَمَلًۭا
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.Alkahfi 45-46
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌۭ وَلَهْوٌۭ وَزِينَةٌۭ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌۭ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّۭا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًۭا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَغْفِرَةٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌۭ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.Alhadid 20
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).Ali Imran 14
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّۭ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu Dalam Mentaati Allah. Fathir ayat 5
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَكَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,sampai kamu masuk ke dalam kubur.,Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui,Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainulyaqin,kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌۭ وَلَعِبٌۭ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
عن عمرو بن عوف الأنصاري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم بعث أبا عبيدة بن الجراح رضي الله عنه إلى البحرين يأتي بجزيتها فقدم بمال من البحرين فسمعت الأنصار بقدوم أبي عبيدة فوافوا صلاة الفجر مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فلما صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم انصرف فتعرضوا له فتبسم رسول الله صلى الله عليه وسلم حين رآهم ثم قال أظنكم سمعتم أن أبا عبيدة قدم بشيء من البحرين فقالوا أجل يا رسول الله فقال أبشروا وأملوا ما يسركم فوالله ما الفقر أخشى عليكم ولكني أخشى أن تبسط الدنيا عليكم كما بسطت على من كان قبلكم فتنافسوها كما تنافسوها فتهلككم كما أهلكتهم متفق عليه
Dari ‘Amr bin ‘Auf al-Anshari Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan Abu ‘Ubaidah al-Jarrah Radhiyallahu ‘anhu ke daerah Bahrain -sebuah daerah yang masuk wilayah Irak – dan kedatangannya ke situ ialah untuk mengambil pajak. Kemudian setelah selesai tugasnya, datanglah ia dengan membawa harta dari Bahrain itu. Kaum Anshar sama mendengar akan kedatangan Abu Ubaidah, mereka lalu menunaikan shalat fajar – yakni subuh – bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai bersembahyang, beliaupun lalu kembali, kemudian mereka menuju kepadanya untuk menemuinya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu tersenyum ketika melihat mereka itu terus bersabda: “Saya kira engkau semua sudah mendengar bahwasanya Abu Ubaidah tiba dari Bahrain dengan membawa sesuatu harta.” Mereka menjawab: “Benar, ya Rasulullah.” Beliau selanjutnya bersabda: “Bergembiralah engkau semua dan bolehlah mengharapkan sesuatu yang akan menyenangkan engkau semua. Demi Allah, bukannya kekafiran itu yang saya takutkan mengenai engkau semua, tetapi saya takut jikalau harta dunia ini diluaskan untukmu semua – yakni engkau semua menjadi kaya raya, sebagaimana telah diluaskan untuk orang-orang yang sebelummu, kemudian engkau semua itu saling berlomba-lomba untuk mencarinya sebagaimana mereka juga berlomba-lomba untuk mengejarnya, lalu harta dunia itu akan merusakkan agamamu semua sebagaimana ia telah me-rusakkan agama mereka. (Muttafaq ‘alaih)
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال جلس رسول الله صلى الله عليه وسلم على المنبر وجلسنا حوله فقال إن مما أخاف عليكم من بعدي ما يفتح عليكم من زهرة الدنيا وزينتها متفق عيه
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar dan kita duduk di sekitarnya, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya salah satu yang saya takutkan atasmu semua sepeninggalku nanti ialah apa yang akan dibukakan untukmu semua itu dari keindahan harta dunia serta hiasan-hiasannya – yakni bahwa meluapnya kekayaan pada ummat Muhammad inilah yang amat ditakutkan, sebab dapat merusakkan agama jikalau tidak waspada mengendalikannya.” (Muttafaq’alaih)
عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن الدنيا حلوة خضرة وإن الله تعالى مستخلفكم فيها فينظر كيف تعملون فاتقوا الدنيا واتقوا النساء رواه مسلم
Dari Abu Said Radhiyallahu ‘anhu pula bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia adalah manis dan hijau dan sesungguhnya Allah menyerahkan kepada kalian semua didalamnya . Maka Allah akan melihat bagaimana yang engkau semua perbuat ata dunia ini. Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan hati hatilah terhadap wanita.” (Riwayat Muslim)
وعن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال اللهم لا عيش إلا عيش الآخرة متفق عليه
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ya Allah. Tidak ada kehidupan yang sesungguhnya melainkan kehidupan akhirat.” (Muttafaq ‘alaih)
وعنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يتبع الميت ثلاثة أهله وماله وعمله فيرجع اثنان ويبقى واحد يرجع أهله وماله ويبقى عمله متفق عليه
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu pula dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sabdanya: “Ada tiga macam mengikuti mayat itu- ketika di bawa ke kubur, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan satu tetap tinggal menyertainya. Keluarga dan hartanya kembali sedang amalnya tetap mengikutinya.” (Muttafaq ‘alaih)
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يؤتي بأنعم أهل الدنيا من أهل النار يوم القيامة فيصبغ في النار صبغة ثم يقال يا ابن آدم هل رأيت خيرا قط هل مر بك نعيم قط فيقول لا والله يارب ويؤتى بأشد الناس بؤسا في الدنيا من أهل الجنة فيصبغ صبغة في الجنة فيقال له يا ابن آدم هل رأيت بؤسا قط هل مر بك شدة قط فيقول لا والله ما مر بي بؤس قط ولا رأيت شدة قط رواه مسلم
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu pula, katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan didatangkanlah orang yang paling nikmat kehidupannya di dunia dan ia termasuk golongan ahli neraka pada hari kiamat nanti, lalu dicelupkan dalam neraka sekali celupan, lalu dikatakan: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kebaikan- keenakan sekalipun sedikit? Adakah suatu kenikmatan yang pernah menghampirimu(Dunia) sekalipun sedikit?” Ia berkata: “Tidak.demi Allah, ya Robku”- yakni setelah merasakan pedihnya siksa neraka, maka kenikmatan-kenikmatan dan keenakan-keenakan di dunia itu seolah-olah lenyap sama sekali.
Juga akan didatangkanlah orang yang paling menderita kesengsaraan di dunia dan ia termasuk ahli syurga, lalu ia dimasukkan sekali masuk dalam syurga, lalu dikatakan padanya: “Hai anak Adam, adakah engkau dapat merasakan sesuatu kesengsaraan, walaupun sedikit? Adakah suatu kesukaran yang pernah menghampirimu walaupun sedikit?” Ia menjawab: “Tidak, demi Allah, tidak pernah ada kesukaranpun yang menghampiri diriku dan tidak pernah saya melihat suatu kesengsaraan pun sama sekali,” – yakni setelah merasakan kenikmatan syurga, maka kesengsaraan dan kesukaran yang pernah diderita di dunia itu seolah-olah lenyap sekaligus. (Riwayat Muslim)
وعن المستورد بن شداد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما الدنيا في الآخرة إلا مثل ما يجعل أحدكم أصبعه في اليم فلينظر بم يرجع رواه مسلم
Dari al-Mustaurid bin Syaddad Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah dunia ini kalau dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti sesuatu yang seseorang di antara engkau semua menjadikan jarinya masuk dalam air lautan, maka cobalah lihat dengan apa ia kembali – yakni, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu. Jadi dunia itu sangat kecil nilainya dan hanya seperti air yang melekat di jari tadi banyaknya.” (Riwayat Muslim)
وعن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر بالسوق والناس كتفيه فمر بجدي أسك ميت فتناوله فأخذ بأذنه ثم قال أيكم يحب أن يكون هذا له بدرهم فقالوا ما نحب أنه لنا بشيء وما نصنع به ثم قال أتحبون أنه لكم قالوا والله لو كان حيا كان عيبا إنه أسك فكيف وهو ميت فقال فو الله للدنيا أهون على الله من هذا عليكم رواه مسلم قوله كتفيه أي عن جانبيه و الأسك الصغير الأذن
Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melalui pasar, sedang orang-orang ada di sebelahnya kiri kanan. Kemudian melalui seekor anak kambing kecil telinganya dan telah mati. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuhnya lalu mengambil telinganya, terus bertanya: “Siapakah di antara engkau semua yang suka membeli ini dengan uang sedirham?” Orang-orang menjawab: “Kita semua tidak suka menukarnya dengan sesuatu apapun dan akan kita gunakan untuk apa itu?” Beliau bertanya lagi: “Sukakah kalain semua kalau ini diberikan saja padamu.” Orang-orang menjawab: “Demi Allah, andaikata kambing itu hidup, tentunya juga cacat karena ia kecil telinganya. Jadi apa harganya lagi setelah kambing itu mati?” Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah, dunia ini lebih hina di sisi Allah daripada kambing ini bagimu semua.” (Riwayat Muslim)
وعن أبي ذر رضي الله عنه قال كنت أمشي مع النبي صلى الله عليه وسلم في حرة بالمدينة فاستقبلنا أحد فقال يا أبا ذر قلت لبيك يا رسول الله فقال ما يسرني أن عندي مثل أحد هذا ذهبا تمضي علي ثلاثة أيام وعندي منه دينار إلا شيء أرصده لدين إلا أن أقول به في عباد الله هكذا وهكذا عن يمينه وعن شماله ومن خلفه ثم سار فقال إن الأكثرين هم الأقلون يوم القيامة إلا من قال بالمال هكذا وهكذا عن يمينه وعن شماله ومن خلفه وقليل ما هم ثم قال لي مكانك لا تبرح حتى آتيك ثم انطلق في سواد الليل حتى توارى فسمعت صوتا قد ارتفع فتخوفت أن يكون أحد عرض للنبي صلى الله عليه وسلم فأردت أن آتيه فذكرت قوله لا تبرح حتى آتيك فلم أبرح حتى أتاني فقلت لقد سمعت صوتا تخوفت منه فذكرت له فقال وهل سمعته قلت نعم قال ذاك جبريل أتاني فقال من مات من أمتك لايشرك بالله شيئا دخل الجنة قلت وإن زني وإن سرق قال وإن زنى وإن سرق متفق عليه وهذا لفظ البخاري
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Saya berjalan bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di suatu tempat yang berbatu hitam di Madinah, lalu berhadap-hadapanlah gunung Uhud dengan kita, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hai Abu Dzar.” Saya berkata: “Labbaik, ya Rasulullah.” Beliau bersabda lagi: “Tidak menyenangkan padaku andaikata saya mempunyai emas sebanyak gunung Uhud ini, sampai berlalu tiga hari lamanya, di antaranya ada sedinar saja yang saya simpan untuk memenuhi hutang, kecuali saya akan mengucapkan dengan memberikan harta itu untuk para hamba Allah demikian demikian demikian.” Beliau menunjuk ke sebelah kanan, kiri dan belakangnya – maksudnya bahwa kalau beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai harta sebanyak Uhud dan berupa emas, apalagi lainnya, tentu akan disedekahkan kepada hamba-hamba Allah semuanya, kecuali sedinar saja yang akan disimpan jikalau ada hutang yang belum ditunaikannya dan harta sebanyak itu akan dihabiskan membelanjakannya dalam tiga hari saja.Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan, lalu bersabda lagi: “Sesungguhnya orang-orang yang kayaraya dengan harta dunia itulah yang tersedikit pahala akhiratnya pada hari kiamat nanti, melainkan orang yang berkata demikian, demikian dan demikian – yakni membelanjakan hartanya itu untuk kebaikan.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk ke kanan, kiri dan belakangnya. Sabdanya lagi: “Tetapi sedikit sekali orang yang suka melakukan demikian tadi.” Seterusnya beliau bersabda padaku: “Tetaplah engkau di tempatmu ini. Jangan berpindah – yakni meninggalkan tempat itu, sampai saya datang padamu nanti.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat dalam malam yang kelam itu sampai tertutup dari pandangan. Kemudian saya mendengar suara yang keras sekali, lalu saya merasa takut barangkali ada seseorang yang hendak berbuat jahat pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Saya ingin hendak mendatanginya, tetapi saya ingat akan sabdanya: “Janganlah engkau meninggalkan tempat ini sampai saya datang padamu.” Oleh karena itu saya tidak meninggalkan tempat itu sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang padaku. Kemudian saya berkata: “Saya telah mendengar suatu suara yang saya merasa ketakutan padanya,” lalu saya ingatkan bunyi suara itu pada beliau. Selanjutnya beliau bersabda: “Adakah engkau mendengarnya?” Saya menjawab: “Ya.” Beliau lalu bersabda: “Itu tadi adalah suara Jibril yang datang padaku, lalu ia berkata: “Barangsiapa yang meninggal dunia dari ummatmu, yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia akan masuk syurga.” Saya bertanya: “Sekalipun ia berzina dan sekalipun ia mencuri?” Beliau menjawab: “Sekalipun ia berzina dan sekalipun ia mencuri.” (Muttafaq ‘alaih)
وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لو كان لي مثل أحد ذهبا لسرني أن لا تمر علي ثلاث ليال وعندي منه شيء إلا شيء أرصده لدين متفق عليه وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من فوقكم فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم متفق عليه وهذا لفظ مسلم وفي رواية البخاري إذا نظر أحدكم إلى من فضل عليه في المال والخلق فلينظر إلى من هو أسفل منه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sabdanya: “Andaikata saya memiliki emas sebanyak gunung Uhud, niscaya saya tidak senang kalau berjalan sampai lebih dari tiga hari, sedangkan disisiku masih ada emas itu sekalipun sedikit,kecuali kalau yang sedikit tadi saya sediakan untuk memenuhi hutang – yang menjadi tanggunganku. (Muttafaq ‘alaih)
وعنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال تعس عبد الدينار والدرهم والقطيفة والخميصة إن أعطي رضي وإن لم يعط لم يرض رواه البخاري
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu pula dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sabdanya: “Binasalah – yakni celakalah – orang yang menjadi hambanya dinar – emas – dan dirham – perak, Kain beludru sutera serta pakaian. Jikalau ia diberi itu relalah hatinya dan jikalau tidak diberi, maka tidaklah rela (Riwayat Bukhari)
وعنه رضي الله عنه قال لقد رأيت سبعين من أهل الصفة ما منهم رجل عليه رداء إما إزار وإما كساء قد ربطوا في أعناقهم فمنها ما يبلغ نصف الساقين ومنها ما يبلغ الكعبين فيجمعه بيده كراهية أن ترى عورته رواه البخاري
D ari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu pula katanya: “Saya benar-benar telah melihat tujuh puluh orang dari ahlus-shuffah – orang-orang Islam yang fakir-miskin, [48] tidak seorangpun dari mereka yang mengenakan selendang, ada kalanya bersarung dan ada kalanya berbaju. Mereka mengikatkan pada lehernya masing-masing. Di antaranya ada pakaiannya itu hanya sampai pada setengah dari kedua betisnya dan di antaranya ada pula yang sampai di kedua mata kakinya, lalu dikumpulkannyalah dengan tangannya karena tidak suka terlihat auratnya.” (Riwayat Bukhari)
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر رواه مسلم
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu pula, katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Dunia ini adalah penjara bagi orang mu’min (kalau dibandingkan dengan kenikmatan yang disediakan di syurga pent ) dan syurga bagi orang kafir (Jika dibandingkan dengan siksa di neraka)” (Riwayat Muslim)
وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال أخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم بمنكبي فقال كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل وكان ابن عمر رضي الله عنهما يقول إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء وخذ من صحتك لمرضك ومن حياتك لموتك رواه البخاري قالوا في شرح هذا الحديث معناه لا تركن إلى الدنيا ولا تتخذها وطنا ولا تحدث نفسك بطول البقاء فيها ولا بالاعتناء بها ولا تتعلق منها إلا بما يتعلق به الغريب في غير وطنه ولا تشتغل فيها بما لا يشتغل به الغريب الذي يريد الذهاب إلى أهله وبالله التوفيق
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma.katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk kedua belikatku, lalu bersabda:“Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah engkau orang asing atau sebagai orang yang menyeberangi jalan “Ibnu Umar berkata: “Jikalau engkau di waktu sore, maka janganlah menantikan waktu pagi dan jikalau engkau di waktu pagi, maka janganlah menantikan waktu sore – untuk beramal baik itu, ambillah kesempatan sewaktu engkau sihat untuk masa sakitmu, sewaktu engkau masih hidup untuk masa matimu.” (Riwayat Bukhari) Para alim-ulama mengatakan dalam syarahnya Hadis ini: “Arti-nya ialah: Janganlah engkau terlampau cinta pada dunia, jangan pula dunia itu dianggap sebagai tanahair, juga janganlah engkau mengucapkan dalam hatimu sendiri bahwa engkau akan lama kekalmu di dunia itu. Selain itu janganlah pula amat besar perhatianmu padanya, jangan tergantung padanya, sebagaimana orang yang bukan di negerinya tidak akan menggantungkan diri pada negeri orang yakni yang bukan tanahairnya sendiri. Juga janganlah bekerja di dunia itu, sebagaimana orang yang bukan di negerinya tidak akan berbuat sesuatu di negeri orang tadi – yakni yang diperbuat hendaklah yang baik-baik saja supaya meninggalkan nama harum di negeri orang, karena pasti ingin kembali ke tempat keluarganya semula. Wa billahit taufiq.
وعن أبي العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه قال جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله دلني على عمل إذا عملته أحبني الله وأحبني الناس فقال ازهد في الدنيا يحبك الله وازهد فيما عند الناس يحبك الناس حديث حسن رواه ابن ماجه وغيره بأسانيد حسنة
Dari Abu Abbas, yaitu Sahal bin Sa’ad as-Sa’idi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , katanya: “Ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu berkata: “Ya Rasulullah, tunjukkanlah padaku sesuatu amalan yang apabila amalan itu saya lakukan, maka saya akan dicintai oleh Allah dan juga dicintai oleh seluruh manusia.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berzuhudlah di dunia, tentu engkau dicintai oleh Allah dan berzuhudlah dari apa yang dimiliki oleh para manusia, tentu engkau akan dicintai oleh para manusia.” Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan lain-lainnya dengan isnad-isnad yang baik.
وعن النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال ذكر عمر بن الخطاب رضي الله عنه ما أصاب الناس من الدنيا فقال لقد رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يظل اليوم يلتوي ما يجد من الدقل ما يملأ به بطنه رواه مسلم الدقل بفتح الدال المهملة والقاف ردئ التمر
Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Umar bin Alkhaththab Radhiyallahu ‘anhu menyebut-nyebutkan apa yang telah didapatkan oleh orang banyak dari hal dunia, lalu katanya: “Sungguh saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkerut pada hari ini, beliau tidak mendapatkan kurma yang bermutu rendahpun untuk mengisi perutnya.” (Riwayat Muslim)
وعن عائشة رضي الله عنها قالت توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم وما في بيتي من شيء يأكله ذو كبد إلا شطر شعير في رف لي فأكلت منه حتى طال علي فكلته ففني متفق عليه شطر شعير أي شيء من شعير كذا فسره الترمذي
ari Aisyah Radhiyallahu ‘anha , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, sedang di rumahku tidak ada sesuatu apapun yang dapat dimakan oleh seseorang yang berhati – maksudnya oleh manusia yang hidup, melainkan sedikit gandum yang ada di rakku. Kemudian saya makan daripadanya sampai lama halku sedemikian itu, kemudian saya takarlah itu lalu habislah.” (Muttafaq ‘alaih)
وعن عمر بن الحارث أخي جويرية بنت الحارث أم المؤمنين رضي الله عنهما قال ما ترك رسول الله صلى الله عليه وسلم عند موته دينارا ولا درهما ولا عبدا ولا أمة ولا شيئا إلا بغلته البيضاء التي كان يركبها وسلاحه وأرضا جعلها لابن السبيل صدقة رواه البخاري
Dari ‘Amr bin al-Harits, yaitu saudaranya Juwairiyah binti al-Harits Ummul mu’minin radhiallahu’anhuma-jadi isterinya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meninggalkan dirham, tidak pula dinar, hambasahaya lelaki ataupun perempuan, atau apapun juga ketika wafatnya, melainkan hanyalah keledai putihnya yang dahulu dinaikinya, juga senjatanya, serta sebidang tanah yang dijadikan sebagai sedekah kepada ibnussabil – orang yang dalam perjalanan.” (Riwayat Bukhari)
وعن خباب بن الأرت رضي الله عنه قال هاجرنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم نلتمس وجه الله تعالى فوقع أجرنا على الله فمنا من مات ولم يأكل من أجره شيئا منهم مصعب بن عمير رضي الله عنه قتل يوم أحد وترك نمرة فكنا إذا غطينا بها رأسه بدت رجلاه وإذا غطينا بها رجليه بدا رأسه فأمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نغطي رأسه ونجعل على رجليه شيئا من الإذخر ومنا من أينعت له ثمرته فهو يهدبها متفق عليه النمرة كساء ملون من صوف وقوله أينعت أي نضجت وأدركت وقوله يهدبها هو بفتح الباء وضم الدال وكسرها لغتان أي يقطفها ويجتنيها وهذه استعارة لما فتح الله تعالى عليهم من الدنيا وتمكنوا فيها
ari Khabab bin al-Aratti Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Kita semua berhijrah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mencari keridhaan Allah Ta’ala, maka jatuhlah pahala kita itu atas Allah Ta’ala. Lalu di antara kita ada yang mati dan tidak pernah memperoleh sesuatupun dari pahalanya itu – tetaptah – yakni tidak pernah sampai memperoleh harta rampasan. Di antara mereka itu ialah Mus’ab bin Umair Radhiyallahu ‘anhu yang dibunuh pada hari perang Uhud dan meninggalkan selembar baju lurik – seperti singa. Apabila bajunya itu kita tutupkan pada kepalanya, maka tampaklah kedua kakinya, dan apabila kita tutupkan pada kedua kakinya, maka tampak kepalanya. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita, supaya kita tutupkan saja pada kepalanya, sedang di kedua kakinya kita letakkan saja sedikit tumbuh- tumbuhan idzkhir – semacam tumbuh-tumbuhan harum baunya. Di antara kita lagi ada yang sudah masak buahnya, maka dapatlah ia memetik hasilnya itu – maksudnya dapat menjadi baik nasibnya karena kaum Muslimin mendapatkan kejayaan di mana-mana (Muttafaq ‘alaih)
وعن سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو كانت الدنيا تعدل عند الله جناح بعوضة ما سقى كافرا منها شربة ماء رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Dari Sahal bin Sa’ad as-Sa’idi Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Andaikata dunia ini di sisi Allah dianggap menyamai – nilainya – dengan selembar sayap nyamuk, niscayalah Allah tidak akan memberi minum seteguk airpun kepada orang kafir daripadanya.”
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ألا إن الدنيا ملعونة ملعون ما فيها إلا ذكر الله تعالى وما والاه وعالما ومتعلما رواه الترمذي وقال حديث حسن
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Ingatlah, sesungguhnya dunia itu dilaknat, dilaknat pula segala sesuatu yang ada di dalamnya, melainkan berzikir kepada Allah dan apa-apa yang menyamainya, juga orang yang alim serta orang yang menuntut ilmu.”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تتخذوا الضيعة فترغبوا في الدنيا رواه الترمذي وقال حديث حسن
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Janganlah engkau semua terlampau cinta dalam mencari sesuatu untuk kehidupan, sebab dengan terlampau mencintainya itu, maka engkau semua akan mencintai pula keduniaan.”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال مر علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم ونحن نعالج خصا لنا فقال ما هذا فقلنا قد وهي فنحن نصلحه فقال ما أرى الأمر إلا أعجل من ذلك رواه أبو داود والترمذي بإسناد البخاري ومسلم وقال الترمذي حديث حسن صحيح
ari Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melalui kita dan kita saat itu sedang mengerjakan perbaikan rumah, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apa ini?” Kita menjawab: “Rumah ini telah lemah – rusak, maka itu kita memperbaikinya.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Saya tidak mengerti akan perkara ajal, melainkan akan lebih cepat datangnya dari selesainya perbaikan ini.”Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dengan isnadnya Imam-imam Bukhari dan Muslim dan Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
وعن كعب بن عياض رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول إن لكل أمة فتنة فتنة أمتي المال رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Dari Ka’ab bin ‘lyadh Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya setiap ummat itu ada fitnahnya dan fitnah ummatku ialah harta.” Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
وعن أبي عمرو ويقال أبو عبد الله ويقال أبو ليلى عثمان بن عفان رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال ليس لابن آدم حق في سوى هذه الخصال بيت يسكنه وثوب يواري عورته وجلف الخبز
والماء رواه الترمذي وقال حديث صحيح قال الترمذي سمعت أبا داود سليمان بن سالم البلخي يقول سمعت النضر بن شميل يقول الجلف الخبز ليس معه إدام وقال غيره هو غليظ الخبز وقال الراوي المراد به هنا وعاء الخبز كالجوالق والخرج والله أعلم
Dari Abu ‘Amr, ada yang mengatakan Abu Abdillah, ada pula yang mengatakan Abu Laila yaitu Usman bin Affan Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Tidak ada hak apapun bagi anak Adam – yakni manusia – selain dari perkara-perkara ini, yaitu rumah yang menjadi tempat kediamannya, pakaian yang digunakan untuk menutupi auratnya dan roti tawar – tanpa lauk – beserta air.”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih. Imam Termidzi berkata: “Saya mendengar Abu Dawud yaitu Sulaiman bin Aslam al-Balkhi berkata: “Saya mendengar an-Nadhr bin Syumail, katanya: Aljilfu itu ialah roti tanpa lauk.” Lainnya lagi berkata: “Yaitu roti yang kasar,” sedang Alharawi berkata: “Yang dimaksudkan di sini ialah wadah roti seperti juwatik dan khurj.” Wallahu a’lam.
وعن عبد الله بن الشخير بكسر الشين والخاء المشددة المعجمتين رضي الله عنه أنه قال أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقرأ ” ألهاكم التكاثر ” قال يقول ابن آدم مالي مالي وهل لك يا ابن آدم من مالك إلا ما أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت أو تصدقت فأمضيت رواه مسلم
Dari Abdullah bin as-Sikhkhir – dengan kasrahnya sin dan kha’ yang disyaddahkan serta mu’jamah keduanya Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwasanya ia berkata: “Saya datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membaca ayat – yang artinya: “Engkau semua dilalaikan oleh perlombaan memperbanyak kekayaan.” Lalu beliau bersabda: “Anak Adam itu berkata: “Hartaku, hartaku! Padahal harta yang benar-benar menjadi milikmu itu, hai anak Adam, ialah apa-apa yang engkau makan lalu engkau habiskan, apa- apa yang engkau pakai, lalu engkau rusakkan atau apa-apa yang engkau sedekahkan lalu engkau lampaukan – dengan tetap adanya pahala.” (Riwayat Muslim)
وعن عبد الله بن مغفل رضي الله عنه قال قال رجل للنبي ص يارسول الله والله إني لأحبك فقال انظر ماذا تقول قال والله إني لأحبك ثلاث مرات فقال إن كنت تحبني فأعد للفقر تجفافا فإن الفقر أسرع إلى من يحبني من السيل إلى منتهاه رواه الترمذي وقال حديث حسن التجفاف بكسر التاء المثناة فوق وإسكان الجيم وبالفاء المكررة وهو شيء يلبسه الفرس ليتقى به الأذى وقد يلبسه الإنسان
Dari Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Ya Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya saya ini niscaya cinta kepada Tuan.” Beliau lalu bersabda: “Lihatlah baik-baik apa yang engkau ucapkan itu.”Orang itu berkata lagi: “Demi Allah, sesungguhnya saya ini niscayalah cinta kepada Tuan.” Dia berkata demikian sampai tiga kali. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jikalau engkau mencintai saya, maka sediakanlah sebuah baju tijfaf untuk menempuh kefakiran, sebab sesungguhnya kefakiran itu lebih cepat mengenai orang yang mencintai saya daripada cepatnya air banjir sampai di tempat penghabisannya.”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.Attijfaf dengan kasrahnya ta’ mutsannat dan sukunnya jim dan dengan fa’ yang dirangkapkan yaitu sesuatu yang dikenakan pada kuda untuk menjaga dirinya dari bahaya – senjata dan lain-lain, dan kadang-kadang pakaian sedemikian itu juga dikenakan oleh manusia.
وعن كعب بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ماذئبان جائعان أرسلا في غنم بأفسد لها من حرص المرء على المال والشرف لدينه رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Tidaklah dua ekor serigala yang lapar yang dikirimkan ke tempat kambing itu lebih berbahaya padanya daripada tamaknya seseorang itu pada harta dan kemegahan dalam membahayakan agamanya,”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال نام رسول الله صلى الله عليه وسلم على حصير فقام وقد أثر في جنبه قلنا يا رسول اله لو اتخذنا لك وطاء فقال مالي وللدنيا ما أنا في الدنيا إلا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di atas selembar tikar, lalu bangun sedang di lambungnya tampak bekas tikar itu. Kami berkata: “Ya Rasulullah, alangkah baiknya kalau kita ambilkan saja sebuah kasur untuk Tuan.” Beliau bersabda: “Apakah untukku ini dan apa pula untuk dunia -maksudnya: bagaimana saya akan senang pada dunia ini. Saya di dunia ini tidaklah lain kecuali seperti seorang yang mengendarai kenderaan yang bernaung di bawah pohon, kemudian tentu akan pergi dan meninggalkan pohon itu.”Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يدخل الفقراء الجنة قبل الأغنياء بخمسمائة عام رواه الترمذي وقال حديث صحيح
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Orang-orang fakir itu akan masuk syurga sebelum orang-orang kaya dengan selisih waktu lima ratus tahun.” Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
وعن ابن عباس وعمران بن الحصين رضي الله عنهم عن النبي صلى الله عليه وسلم قال آطلعت في الجنة فرأيت أكثر أهلها الفقراء واطلعت في النار فرأيت أكثر أهلها النساء متفق عليه من رواية ابن عباس ورواه البخاري أيضا من رواية عمران بن الحصين
Dari Ibnu Abbas dan Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhum dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sabdanya:“Saya telah menjenguk dalam syurga, maka saya melihat bahwa sebagian banyak penghuninya adatah kaum fakir dan saya juga telah menjenguk dalam neraka, maka saya melihat bahwa sebagian banyak penghuninya adalah para wanita.”Muttafaq ‘alaih dari riwayat Ibnu Abbas. Imam Bukhari meriwayatkan pula dari riwayatnya Imran bin Hushain.
وعن أسامة بن زيد رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال قمت على باب الجنة فكان عامة من دخلها المساكين وأصحاب الجد محبوسون غير أن أصحاب النار قد أمر بهم إلى النار متفق عليه و الجد الحظ والغنى وقد سبق بيان هذا الحديث في باب فضل الضعفة
Dari Usamah bin Zaid, radhiallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdanya:“Saya berdiri di pintu syurga, maka sebagian besar orang yang memasukinya itu ialah orang- orang miskin, sedang orang-orang yang kaya – berharta – semua ditahan dulu, hanya saja orang-orang yang menjadi ahli neraka telah diperintah untuk dimasukkan dalam neraka seluruhnya.” (Muttafaq ‘alaih)Aljaddu ialah bagian harta dan kekayaan, Hadis ini telah lalu keterangannya dalam bab: Keutamaan kaum lemah.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال أصدق كلمة قالها شاعر كلمة لبيد متفق عليه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sabdanya: “Setepat-tepatnya kalimat yang diucapkan oleh seseorang syair ialah ucapan Labid – yang artinya: “Ingatlah, semua benda yang selain Allah adalah batil – atau rusak dan tidak kekal.” (Muttafaq ‘alaih)Lanjutan dari sya’ir di atas ialah: ”Dan setiap kenikmatan itu pasti akan hilang yakni tidak kekal.”
Abu Amina Aljawiy
Mahad Annashihah Cepu
Ditulis dalam Ringkasan Hadits | Tinggalkan sebuah Komentar »
Kumpulan Ringkasan Hadits: Ikhlas Dan Menghadhirkan Niat Dalam Segala Perbuatan, Perkataan Dan Yang Nyata Maupun Yang Tersembunyi رياض الصالحين من كلام سيد المرسلين
Posted by Admin Ma'had Annashihah Cepu pada Maret 9, 2013